Gerakan bayi – Ada banyak pertanyaan menenai Gerakan bayi . Itu yang normal berapa kali, bentuk gerakannya seperti apa. Ada juga terkait parameter gerakan yang sehat bagaimana memantaunya. Ya semoga informasi di bawah ini bisa menginspirasi. JUjur, saya mengambil dari blog sebelah, hanya saja pas aku periksa di copyscape.com, ada dua sumber yang menuliskan perihal tema Gerakan bayi , yang asli yang mana, aku kurang tahu.
Jumlah Gerakan bayi yang normal sehari semalam
Sebuah penelitian mengenai gerakan bayi pernah dilakukan di RSUPN Cipto Mangunkusumo. Hasilnya menyatakan bahwa sepanjang trimester 3 normalnya ibu akan merasakan 10x gerakan sepanjang 24 jam di luar tidur. Artinya, kalau gerakannya kurang dari 10x atau malah kurang dari 6x dalam 24 jam di luar tidur, janin dalam keadaan tidak sejahtera untuk tetap tinggal dalam rahim ibunya.
Namun kalau di trimester pertama, terlebih anak pertama, ibu hamil sama sekali tidak merasakan gerakan janin selama 24 jam di luar tidur, sebenarnya ya tidak apa-apa. Itu bukan pertanda si janin mengalami masalah, melainkan semata-mata karena belum sempurnanya pembentukan janin, sehingga gerakannya belum bisa dirasakan oleh sang ibu.
Pada kehamilan pertama umumnya agak sedikit beda Gerakan bayi nya
Apabila kehamilannya merupakan kehamilan pertama karena gerakan janin umumnya baru bisa dirasakan pada usia kehamilan sekitar 18 minggu. Sedangkan untuk anak kedua dan seterusnya bisa dideteksi lebih dini, semisal pada usia kehamilan 16 minggu. Mengapa bisa begitu? Tak lain karena saat mengandung anak kedua, biasanya kepekaan ibu sudah semakin tajam berdasarkan pengalaman sebelumnya. Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, gerakan janin pun akan semakin terasa.
Hal ini sejalan dengan terbentuknya plasenta dan ari-ari secara sempurna sehingga aliran darah dari ibu ke janin pun berjalan baik, dan otomatis gerakan janin pun makin lama jadi semakin sering dan bisa dirasakan ibu. Mengenai gerakan ini, Iqbal memberi gambaran bahwa gerakan janin pertama kali dirasakan di usia kehamilan muda dengan gerakan yang relatif sangat sedikit dan jarang. Semakin tua usia kehamilan, gerakan janin pun jadi semakin sering dan kuat. Namun, intensitasnya akan mengalami penu-runan di usia kehamilan akhir 8 bulan menjelang persalinan hingga akhirnya sampai pada suatu titik dimana gerakan ini justru sedemikian tidak sehat buat si bayi.
Pada saat inilah secara alamiah tubuh ibu akan mengeluarkannya melalui persalinan.Kendati di trimester pertama wajar tidak terasa gerakan janin, detak jantung janin harus terdengar. Dengan menggunakan doppler, detak jantung normal di trimester pertama adalah antara 120-160 denyut per menit. Kalau kurang dari 100 atau di atas 180 denyut per menit dikatakan buruk dan berbahaya, sehingga harus segera ditangani dan ditelusuri penyebabnya sekaligus dicarikan solusinya. Contohnya, jika disebabkan adanya kontraksi, dokter akan berusaha menghilangkan kontraksi tersebut dengan obat-obatan. Langkah ini penting karena kontraksi yang belum waktunya akan mengganggu aliran oksigen dan nutrisi dari ibu ke janin.
Sekalipun begitu tidak ada salahnya melakukan pemantauan gerak janin di usia kehamilan muda. Dengan cara ini perhatian ibu terhadap janinnya akan tetap tercurah dan tidak hilang begitu saja tertindih kesibukan sehari-hari. Upaya ini juga diperlukan untuk mengetahui kondisi bayi. Contohnya ketika ibu usai bekerja berat atau sehabis terjatuh dan gerakannya relatif menurun dibanding hari-hari sebelumnya. Jika demikian halnya, segera lapor ke dokter guna dilakukan pengecekan lebih lanjut. Tentu saja jangan lupa untuk senantiasa berdoa supaya tidak terjadi apa-apa dengan si kecil
Gerakan bayi dibawah usia 32 minggu
Pada usia kehamilan di bawah 32 minggu, sekalipun bisa, pemantauan gerak janin biasanya menjadi sesuatu yang dilematis bagi ibu maupun dokter yang menanganinya. Kalau positif gerakannya kurang dari 10 kali, apalagi kurang dari 6 kali dalam 24 jam di luar tidur, dikhawatirkan janin sudah tidak nyaman di dalam rahim tetapi amat riskan bila harus segera dilahirkan. Bayi di usia yang masih amat muda dikhawatirkan tidak mampu menghadapi dunia luar.
Katakanlah, dokter mengeluarkan bayi di usia kehamilan 28 minggu dengan BB 1.000 gram, tentunya tindakan ini terlalu berani karena mengundang risiko yang besar. Yang perlu diingat, mampu atau tidaknya bayi hidup di luar rahim amat tergantung pada kematangan organ paru-parunya. Itulah mengapa, di usia kehamilan 32 minggu ke bawah sangat jarang ibu hamil dianjurkan melakukan pemantauan gerak janin demi menilai kondisinya. Juga, guna melakukan penyelamatan bila diperlukan. Lain soal jika pemantauan gerak janin di usia ini sekadar untuk mengetahui apakah ia masih hidup atau tidak.
Cara Menghitung Gerakan bayi
Sebetulnya,tak ada trik khusus untuk memantau gerakan janin selama 24 jam di luar tidur. Semisal ibu harus dalam posisi tertentu atau melakukan gerakan tertentu. Pertimbangannya, setiap waktu janin senatiasa terus bergerak. Masalahnya, apakah ibu bisa merasakan gerak janinnya atau tidak. Memang bisa saja adakalanya ibu tidak bisa merasakan gerakan janinnya sekalipun si kecil aktif bergerak. Kalau ini yang terjadi, saran Iqbal, coba cermati apakah ibu sedang dalam kondisi stres atau malah kurang perhatian karena tak mengharapkan bayinya?
Bila benar tak dilanda stres tetapi gerakan bayi tetap tidak terasa, cobalah saat itu juga hentikan semua kegiatan. Selanjutnya usahakan untuk bersikap relaks. Caranya, tenangkan pikiran dan pusatkan perhatian pada kandungan. Sebisa mungkin ajaklah si kecil ngobrol. “Insya Allah, gerakan bayi akan terasa kembali seperti hari-hari sebelumnya. Jika tidak terasa juga, jangan malah panik. Hubungi saja dokter yang selama ini menjadi tempat berkonsultasi dan mintalah kesediaan suami untuk mengantarkan Ibu ke tempat praktik dokter.”
Jenis-jenis Gerakan bayi dan jam geraknya
Gerakan-gerakan janin yang bisa dipantau boleh gerakan apa saja, seperti menendang, meliuk, memutar, dan memukul. Yang terpenting adalah cara menghitung gerakannya, terlebih karena acapkali penghitungan ini dilakukan dengan cara yang salah. Yang dimaksud dengan 10x gerakan dalam 24 jam di luar tidur bukanlah jumlah gerakan secara berturut-turut sampai 10 kali.
Misalnya jam 05.00 janin melakukan gerakan menendang. Sekalipun terasa tendangannya mencapai 10 kali, rentetan gerakan itu tetap dihitung satu kali. Bila setelah itu tidak ada gerakan lagi dan baru terasa gerakan memutar pada jam 07.00, ya gerakan inilah yang diperhitungkan sebagai gerakan kedua. Bila pada pukul 09.00 bayi terasa membentur-benturkan kepalanya ke dinding rahim hingga 10 kali gerakan, maka itulah yang dihitung sebagai gerakan ketiga. Begitu seterusnya selama 24 jam penuh di luar tidur. Jadi, bukan akumulasi satu gerakan yang dihitung, tetapi gerakan setelah jeda dengan gerakan sebelumnya.
Konsultan artikel di atas: dr. HM. Iqbal Noerdin Sp.OG
Update 18 November 2013,,
Akhirnya sekarang di kehamilan istriku, trisemester ke dua, bisa terasa banget pergerakan si Bayi. Tadinya terasa kecil, kalau sekarang sudah terasa banget. Utamanya pada saat keadaan ibu sedang lapar, menjelang tidur, sampai beberapa aktivitas lainnya. Dulu awal bikin artikel ini masih membayangkan, alhamdulillah sekarang sudah menikah sudah bisa merasakannya sendiri secara langsung.