Hai gaes, Setelah kemarin saya sharing manfaat terapi paz al kasaw yang saya rasakan, kali ini mau share lagi Manfaat Gerakan Sholat Untuk Kesehatan yang dijelaskan oleh founder paz al kasaw ustadz Haris Moedjahid Rahimahullah yang pernah saya dengar.
Penjelasan mengenai Manfaat Gerakan Sholat Untuk Kesehatan memang sih bukan Ustadz Haris saja yang pernah menguraikan, dulu ada dokter bedah bernama dr Sagiran asal jogja juga pernah menulis buku Mukjizat Gerakan Sholat. Kebetulan saya memiliki buku tersebut plus buku serialnya itu.
Insya Allah baik penjelasan Ustadz Haris maupun dr Sagiran pada intinya dua duanya saling menguatkan bahwa di dalam sholat ada banyak kebaikkan.
Manfaat Gerakan Sholat Untuk Kesehatan Menurut PAZ Apa Saja?
Sebelum bicara lebih jauh dan panjang lebar, saya masih mengingat betul betul penjelasan ustadz haris mengenai khasiat gerakan sholat bagi kesehatan itu dengan tulisan tebal bahwa bukanlah nantinya kita membicarakan hal ini untuk menggantikan faedah bahwa sholat itu semata mata cari sehat.
Itu keliru.
Sholat tetap saja ibadah yang sangat utama, kita sholat ya sebab Allah perintahkan dan ikhlash hanya mencari ridho-Nya
Akan tetapi, sebagai manusia kita bisa berfikir, pasti dalam gerakan sholat yang rutin dikerjakan ini ada banyak faedahnya. Tidak mungkin Allah dan Rasul-Nya mengajarkan sesuatu tanpa ada hikmah kebaikan yang ada didalamnya. Pasti dalam gerakan gerakan yang rutin setiap hari kita kerjakan lima waktu itu ada hikmah mendalam khususnya dari sisi kesehatan.
Mari kita urai, Manfaat Gerakan Sholat Untuk Kesehatan dalam perspektif PAZ Al Kasaw, minimal pada tiga posisi ini:
Satu. Posisi berdiri tegak, kaki dibuka selebar bahu
Telapak kaki full lurus balance kanan kiri. kedua tumit sedikit di buka. Bagian dari pembenahan tubuh utamanya area telapak kaki, engkel kaki, lutut, sampai area pinggul. Bagi yang ada keluhan, posisi seperti ini saja sudah terasa seperti badan kita di press dengan luar biasa pada kaki
Inspirasi dari posisi berdiri saat sholat juga diejawantahkan dalam konsep bedong lurus dalam metode terapi pada kasus kasus anak di paz al kasaw.
Posisi berdiri ini, kalau ustadz Haris ajarkan dalam kaitan proses terapi. Kita berdiri tegak, punggung menempel tembok. Maka sisi dari belakang tumit, betis belakang, bokong, punggung, sampai kepala belakang harus nempel tempok. Atas ke bawah nempel semua ke tembok.
Tambahan dari beliau, hendaknya ketika berdiri, arahkan pandangan ke tempat sujud. Ingat ya, foto praktek di atas, dalam kaitan proses terapi ya.
Dua. Posisi ruku
Ruku dengan mengupayakan pungung kita benar benar lurus. Seperti di waterpas dari arah kepala ke pinggang dalam kondisi yang benar benar lurus.
Ibarat diatas punggung kita ditaruh satu gelas air pun, gelasnya tidak roboh, tidak tumpah. Sering dulu ustadz Haris meminta peserta pelatihan naik ke panggung, sebagai jeda pengajaran, peserta diminta ruku’ lalu dites di punggungnya di kasih gelas atau di kasih sedikit air.
Jika ‘posisi benar’ maka gelas tidak tumpah. Atau air ditumpahkan di punggung tidak mengalir baik ke arah kepala maupun bokongnya. Air sedikit saja. He he he.
Kita dapati pada banyak orang melakukan ruku, rukunya tidak sampai benar benar lurus, ada yang baru dari berdiri belum sampai 90 derajat, ada yang terlalu bablas terlalu ke bawah seperti mau mencium lutut. Maka, kita perbaiki posisi ruku.
Rukuk yang benar, dalam penjelasan paz al kasaw, akan benar benar menstimulasi rangka, tulang belakang, sampai otot. Bisa dirasakan ruku yang benar tarikan ototnya dari area ujung kepala sampai tarikan ke betis bahkan ke area tumit.
Posisi leher juga harus nunduk ke arah bawah agar perbaikan rangka di area leher bisa maksimal.
Detailnya.
Dijelaskan dalam beberapa hadist nabi, Kepala juga lurus rata sejajar dengan pundak, tidak ditengadahkan keatas dan tak pula merunduk.
‘Aisyah radhiallahu ‘anha menceritakan:
وكان إذا رَكَع لم يُشْخِصْ رأسَه ولم يُصَوِّبَه ولكن بين ذلك
“Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam jika ruku’, maka beliau tidak mengangkat (menengadahkan) kepalanya, dan tidak pula menundukkannya, namun berada diantara keduanya rata lurus“. [HSR. Muslim no.498].
Abu Humaid As Saa’idi radhiallahu ‘anhu menceritakan:
فإذا ركَع أمكَن كَفَّيْهِ مِن رُكبتَيْهِ، وفرَّج بين أصابعِهِ
Artinya,“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam jika ruku’ beliau meletakkan dengan kuat kedua telapak tangannya pada lututnya, dan membuka jari jemari tangannya”. [HR. Abu Daud no.731 dan lain-lain. Kata Al Albani rahimahullah dalam Shahih Abi Dawuf no.731: “Shahih“]
Dalam riwayat lain disebutkan:
فوضعَ يديهِ على رُكْبتيهِ كأضٌ عليهما
Artinya, “Dan meletakkan kedua tangannya dilututnya seakan-akan beliau mencengkeram kedua lututnya tersebut.” [HR. Abu Dawud no.734 dan lain-lain. Kata Al Albani rahimahullah dalam Shahih Abi Dawud no.734: “ Shahih“].
Kalau boleh di ringkas:
- Bungkukkan badanmu untuk ruku’.
- Posisi punggung saat ruku’ harus rata lurus
- Posisi kepala sejajar dengan pundak, tidak ditengadahkan dan tak pula ditundukkan.
- Jari jemari tangan terbuka lebar lalu menggenggam lutut dengan kuat, atau letakkan telapak tangan begitu saja pada lutut.
Sudah jelas ya, yuk praktek ruku yang benar. Mempraktekkannya di luar waktu sholat saja ndak papa, daripada pas sholat malah konsentrasi buyar memikirkan posisi hehe.
Tiga, Sujud dengan Sempurna, Renggangkan Area Rusuk
Posisi sujud ini juga penting.
Perspektif paz, Manfaat Gerakan Sholat Untuk Kesehatan pada sujud ini sangat penting dalam meregangkan maksimal posisi rangka, tulang belakang, area pinggul, sampai area bahu kita.
‘Asal benar’ dalam mempraktekkannya.
Didapati ada banyak kesalahan, misalnya sujudnya terlalu pendek waktunya. Seperti ayam mematuk saja. Dalam bahasa sehari hari, perlu ada tuma’ninah. Henti sesaat sampai tulang dan segala sesuatunya selesai mengambil posisi terbaiknya dalam pose sujud.
Sujud yang benar bagaimana?
Semua anggota sujud benar benar mendapatkan porsinya. Hadits Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma:
أُمِرْتُ أَنْ أَسْجُدَ عَلَى سَبْعَةِ أَعْظُمٍ؛ عَلَى الجبهةِ – وأشارَ بيدِه إلى أنفِه – واليدينِ، والرُّكبتينِ، وأطرافِ القدَمينِ
“Aku diperintahkan untuk sujud di atas tujuh anggota badan: kening (lalu beliau menunjuk juga pada hidungnya), kedua tangan, kedua lutut, dan kedua kaki.” (HR. Bukhari no. 812, Muslim no. 490)
Detailnya mengenai tata cara sujud, saya kutip dari Muslim.or.id yaitu:
Tata Cara Sujud
Berdasarkan dalil-dalil yang ada, tata cara sujud dapat diringkas menjadi beberapa poin berikut:
a) Kening dan hidung menempel ke lantai. Sebagaimana hadis Ibnu Abbas radhiallahu’anhu di atas.
Kedua tangan menempel ke lantai dan diletakkan sejajar dengan bahu. Sebagaimana dalam hadis dari Abu Humaid As Sa’idi radhiallahu’anhu:
… ثم سجَدَ فأمكَنَ أنفَه وجبهتَه، ونحَّى يدَيْهِ عن جَنبَيْهِ ووضَع كفَّيْهِ حَذْوَ مَنْكِبَيْهِ …
“… kemudian Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam sujud dan meletakkan hidungnya serta keningnya. Dan beliau melebarkan tangannya di sisi tubuhnya dan meletakkan telapak tangannya sejajar dengan bahunya…“ (HR. Abu Daud no. 734, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Daud)
b) Punggung lurus, kedua lengan diangkat dan tidak menempel ke lantai. Berdasarkan hadis dari Anas bin Malik radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
اعتدِلوا في السُّجودِ، ولا يبسُطْ أحدُكم ذراعَيْهِ انبساطَ الكلبِ
“Hendaknya lurus ketika sujud. Dan jangan kalian merebahkan lengan kalian sebagaimana yang dilakukan anjing.” (HR. Bukhari nol 822, Muslim no. 493)
c) Lengan atas dibuka sehingga jauh dari badan. Sebagaimana dalam hadis dari Al Barra bin Azib radhiallahu’anhu, NabiShallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
إذا سجَدْتَ فضَعْ كفَّيْكَ وارفَعْ مِرْفَقَيْكَ
“Jika engkau sujud maka letakkan kedua tanganmu di lantai dan angkat sikumu.” (HR. Muslim no. 494)
Sebagaimana dalam juga hadis Abdullah bin Buhainah radhiallahu’anhu, ia berkata:
أن النبيَّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم كان إذا صلَّى فرَّج بين يديهِ، حتى يبدوَ بياضُ إبْطَيه
“Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam ketika shalat beliau melebarkan kedua tangannya hingga terlihat putihnya ketiak beliau.” (HR. Bukhari no. 390, Muslim no. 495)
d) Lutut menempel ke lantai. Sebagaimana hadis Ibnu Abbas radhiallahu’anhu di atas.
Paha jauh dari perut. Ulama ber-ijma’ tentang disunnahkannya hal ini. Asy Syaukani rahimahullah mengatakan:
الحديث يدلُّ على مشروعية التفريج بين الفخِذين في السُّجود، ورفْعِ البطن عنهما، ولا خلافَ في ذلك
“Hadis menunjukkan tentang disyariatkannya melebarkan paha ketika sujud dan menjauhkan perut dari paha. Tidak ada khilaf dalam masalah ini.” (Nailul Authar, 2/297)
e) Jari-jari kaki mengarah ke arah kiblat. Berdasarkan hadis dari Muhammad bin Amr bin ‘Atha rahimahullah,
أنَّه كان جالسًا مع نفَرٍ مِن أصحابِ النبيِّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم، فذكَرْنا صلاةَ النبيِّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم، فقال أبو حُمَيدٍ السَّاعديُّ: أنا كنتُ أحفَظَكم لصلاةِ رسولِ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم: رأَيْتُه إذا كبَّرَ جعَلَ يدَيْهِ حِذاءَ مَنْكِبَيْهِ، وإذا ركَعَ أمكَنَ يدَيْهِ مِن رُكبتَيْهِ، ثم هصَرَ ظهرَه، فإذا رفَع رأسَه استوى حتَّى يعودَ كلُّ فَقَارٍ مكانَه، فإذا سجَد وضَع يدَيْهِ غيرَ مفترشٍ ولا قابضِهما، واستقبَلَ بأطرافِ أصابعِ رِجْلَيْهِ القِبلةَ
“Ia pernah duduk bersama beberapa orang sahabat Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam. Maka mereka pun menyebutkan kepada kami tentang tata salat Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam. Abu Humaid As Sa’idi berkata: “Aku paling hafal tata cara salat Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam. Aku pernah melihat Nabi jika bertakbir maka beliau jadikan tangannya sejajar dengan pundaknya. Jika beliau rukuk maka tangan beliau memegang lututnya, kemudian beliau luruskan punggungnya. Ketika beliau i’tidal maka sampai semua tulang kembali pada tempatnya. Jika beliau sujud, beliau meletakkan kedua tangannya, tidak terlalu direnggangkan dan juga tidak terlalu dirapatkan. Dan jari-jari kakinya dihadapkan ke arah kiblat.” (HR. Bukhari no. 828)
f) Kedua tumit dirapatkan. Berdasarkan hadis dari Aisyah radhiallahu’anha:
فقدت رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وكان معي على فراشي ، فوجدته ساجداً ، راصّاً عقبيه ، مستقبلاً بأطراف أصابعه القبلة
“Suatu malam aku kehilangan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, padahal sebelumnya beliau bersamaku di tempat tidur. Kemudian aku mendapat beliau sedang sujud, dengan menempelkan dua tumitnya, menghadapkan jari-jari kakinya ke kiblat.” (HR. Muslim no. 486)
Inilah pendapat yang rajih karena dalilnya sahih. Pendapat ini dikuatkan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin dan Syaikh Al Albani.
Penutup kupasan Manfaat Gerakan Sholat Untuk Kesehatan
Sholat tentu saja lebih dari sekedar bahasan gerakan dan kaitan dengan bahasan paz al kasaw, pada sholat ada komunikasi manusia dengan Rabb-nya. Sisi kesehatan ruhani juga terbangun dari sini.
Ketika sholat kita berkomunikasi, hati ke hati dengan Allah. Dia yang mampu menyembuhkan segala penyakit fisik maupun hati kita. Bacaan dzikirnya bentuk penghambaan luar biasa akan melahirkan hati yang cerah, hati yang hidup.
Mengapa hati yang sehat ini penting, sebab kesehatan hati menjadi kunci kesehatan keseluruhan manusia. Ingatkah sebuah hadist, Dari An Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ
Artinya, “Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599).
Bentuk terbaik menjaga kesehatan batin adalah menjaga sholat malam. Ustadz Haris moedjahid rahimahullah saya tau persis beliau sangat menjaga sholat malamnya. Lebih pada itu, bersihkan hati pula dari sifat Ghil terhadap sesama muslim maupun manusia lainnya.
Semoga bahasan sedikit mengenai rahasia gerakan sholat untuk kesehatan ini bisa bermanfaat untuk antum sekalian. Detail bagaimana menerapkan konsep gerakan sholat dalam dunia terapi, insya Allah dibahas lengkap di PELATIHAN PAZ AL KASAW. Kurang lebihnya saya mohon maaf.
Oke, bagi yang mendapat manfaat atas postingan ini, komen ya :).
Anjrah Ari Susanto, Penggiat PAZ Al Kasaw Pusat
Maa syaa Alloh
Tak pernah habis dikaji setiap apa yang turun dari Alloh Subhanahu wa Ta’ala melalui Rasulullah shallallahu alaihi wassalam PASTI ISTIMEWA.
Terimakasih tulisannya sangat membantu menjelaskan betapa pentingnya melakukan gerakan sholat dg benar. Tidak hanya mendapat pahala tapi juga mendapat manfaat sehat.
iya bu Suzie. Setiap apa yang datang dari Allah, pasti ada jutaan makna yang sebenarnya bisa kita petik dan ambil manfaatnya. Keterbatasan akal kita saja yg tidak selalu mampu mengurainya.
Masyaa Allah …AllahuAkbar..
Semoga kita selalu mendapat banyak manfaat dari sholat khusuk kita…
Haturnuhun.Jazakallah tulisannya mas coach AAS
sama sama pak adam, matur nuwun sudah berkunjung
Dibalik syariat yg diwajibkan bagi manusia diantaranya Sholat mempunyai maksud maksud yg membawa kemaslahatan ( maqasidah assyar’ iah ) Bagi Allah sesungguhnya hambanya yg tidak melaksanakan sholat tidak membawa kerugian, justru merugilah bagi yg tidak melaksanakan nya. Sifat Ar Rahman Ar Rahim bagi hambanya dgn Perintah Sholat ..
Jazakumulloh Khoir coach Anjrah..
Barokalloh fiik
Ditunggu next
Anjrah experience hehehe
Barokalloh fiik
Maasyaa Allah… Luar biasa… Tulisan ustad sangat mencerahkan,, Alhamdulillah seringkali kami sampaikan di setelah praktek teraphy PAZ dan kami ajarkan ke pazien,, semoga menjadi amal jariyah Ust. Haris Rahimahullah, antum dan para pejuang Paz,, baarokallahu fiekum ajma’iin.
Masya Alloh…bagus banget infonya utk sosialisasi PAZ. Baru tahu detail gerakan sholat yg benar. Maaf mau tanya : apakah saat sujud kedua siku hrs lebar dibuka ke samping spt foto…krn sy tdk membuka selebar itu. Harusnya lengan dibuka sejajar bahu ya ust…keliatan ketiak? Jzklh??
Masyaa Allaah.. jika 7 samudra di jadikan tinta maka blm habis utk menulis ilmu Allah..
Jazakallahu khoir Mas Anjrah..
Apakah boleh saya taruh d blog saya, dannpastinya akan saya cantumkan sumber
mas hamzah blogger juga kan, tulis saja dengan bahasa sendiri, pasti bisa.
Masya Allah selama sebelum mengenal PAZ, Sunnah gerakan sholat hanya memahami sebagai tambahan Amal saja, ternyata di balik Sunnah ada mutiara untuk keaehatan. Terima kasih coach mas Anjrah jazakallah atas tulisannya.
Alhamdulillah dapat pengetahuan baru, tinggal dipraktekkan semoga dapat hikmahnya. Jazakumullahu khoiron
Maa Syaa Allah Jazaakallahu Khairan AAS
Masya Allah…
Alhamdulillah Allah telah memperjalankan kami bertemu dg beliau2 yg menyebarkan ilmu bermanfaat ini, semoga kita semakin tawadlu dan tetap istiqomah dijalan yg benar, aamiin
Masya Allah..
Betul sekali mas Anjrah..
Yang penting adalah kita ikuti apa yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya, lakukan sebaik mungkin
Perkara sehat, itu merupakan bonus yang akan didapat,
Asal sudah dikerjakan sesuai petunjuk yang ada
MasyaAllah Tabarakallah pak anjrah. Barakallahu fiikum
MasyaAllah Tabarakallah . Barakallahu fiikum jazakallahu khairan
Luar biasa, Alhamdulillah kaum muslimin telah diperintahkan untuk shalat, yang ternyata gerakan2 dalam shalat jika dilakukan scr benar dapat bermanfaat bagi tubuh manusia yg mengerjakannya. Bukti cinta Allah pada hambaNya Ia memerintahkan shalat, agar tubuh manusia senantiasa terjaga/ terawat secara rutin. Barokallah. Terima kasih coach Anjrah, Tulisannya mantul
InshaAllah semoga jadi amal jariah untuk semua
Coach, kalo duduk antara dua sujud dan tahyatbakhir, gemana harusnya?
Jazakumullaah khair