Niat nekat – Aku masih ingat, masa-masa awal aku pergi ke Semarang. Niat nekat saja, karena Sama-sekali aku belum memiliki pekerjaan. Padahal dua bulan sebelumnya aku telah memegang jabatan yang lumayan di salah sebuah lembaga Finance terbesar di Indonesia. Kalo di ingat bagaimana saat melamar, aku merasa kasian sama bidang HRDnya, karena dia telah memutuskan agar aku yang diterima kerja disitu. He he,, aku sadar benar bagaimana repotnya HRD untuk mengulang proses rekrutmen dan memberikan training lagi buat karyawan barunya.
Namun, hati ndak bisa dibohongi. Secara sadar mungkin aku bisa melakukan defense mechanism bahwa aku bekerja dimanapun asal tidak mencuri merampok halal-halal saja. Bahkan orang tua ku pun mendukung agar aku tetap bekerja di perusahaan itu.
Allahu Akbar…
Aku ndak bisa..
Niat nekat!
bermodal Niat nekat keluar saja dari pekerjaan
Kerja di lembaga Finance yang aku sadar betul, terutama setelah mateng diajari ilmu menghitung kredit, ilmu menghitung bunga,ilmu menghitung pelipat gandaan keuntungan, dan segala sesuatunya. Insightku waktu selesai belajar itu, “Ya Allah,,, ni rentenir yang dilembagakan secara syah ni”. Ini bunga berbunga, apapun istilahnya itu, tetap saja bunga bank adalah haram,haram is neraka.
Ndak tenang hati ini. aku harus keluar. Sampai Akhirnya aku keluar berbekal tekad untuk hijrah dari pekerjaan yang ‘ndak halal’ ini dan ke semarang tanpa pekerjaan yang jelas.
Batin ku, “Ndak papa. Aku punya Skill. Aku bisa membekam, aku bisa melatih bekam, aku bisa menjadi pembicara,aku seorang trainer, dan aku pandai bergaul. Yang utama,Aku Yakin Allah pasti menolong. Allah dah Janji, orang yang meninggalkan sesuatu yang buruk karena Nya, akan Allah ganti dengan yang lebih baik”.
Rasulullah pernah berfirman, ”Sesungguhnya, tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena Allah Azza wa Jalla, melainkan pasti Allah akan menggantikan dengan sesuatu yang lebih baik bagimu.” (HR Ahmad, al-Albani mengatakan, sanadnya shahih sesuai syarat Muslim)
Dan Subhanallah..
Memang di awal-awal aku masih ndak ngerti juga mau apa. Awal-awal aku punya teman yang bisnis di bidang Travel dan Tour, aku punya basic ketrampilan marketing, aku nggabung dengannya. Alhamdulillah sampai dapat proyek memberangkatkan tour sebuah SMA di kebumen. Lumayan komisinya bisa di simpan buat bertahan hidup. Aku berterima kasih kepada teman-temanku di Tour itu. Makasih sekali.
Berjalannya waktu. Qadarullah Allah kemudian mempertemukanku dengan Orang yang sekarang telah menjadi Mastermind dalam bisnis bekamku. Pertemuan yang sama sekali tidak disangka-sangka. Di sebuah masjid kecil, disemarang, aku mengenal beliau. Subhanallah… banyak kemudahan demi kemudahan kemudian lahir hingga sekarang Alhamdulillah Bisnis semakin berkembang.
Aku Syukur Sekali padaMu ya Rabb…
Lalu, apa pelajaran yang bisa di petik?
Satu, Perbaikilah Aqidahmu kepada Allah. Allah sudah jamin riski bagi setiap hambaNya. Rasul telah katakan bahwa tidak akan mati seseorang itu sampai dia makan rejeki terakhirnya. bahkan ketentuan rejeki itu telah ada jauh sebelum Allah ciptakan bumi dan langit. Sudah kering tinta Allah menulis suratan itu.
Maka, tidak ada alasan anda bertahan dengan mencari dan lebih memilih rejeki-rejeki yang tidak halal. kita khawatir. ketika kita keluar dari pekerjaan itu, kita tidak bisa makan. kita tidak dapat rejeki atau pemikiran naif lainnya. Ingatlah, Allah menjaminmu. Allah sudah membuatmu lahir dengan bekal rejeki yang telah siap kau jemput. Tinggal njemput.
Dua, Yakinlah ketika kau tinggalkan sesuatu yang buruk dalam pandangan Allah. Bisa bentuk pekerjaan, hubungan relathionship, atau apapun itu yang kemudian kau tinggalkan demi mengharap Ridho Allah, kau pasti akan dapatkan yang JAUUUUUUUUUUH lebih baik dan insyallah lebih barokah.
Tiga, tambahan, sebuah keyakinan bahwa ketika belum menikah. hayo segera menikah. ndak usah pake pacaran, atau berlama-lama pacaran, atau tunangan yang ‘rawan’ terjerumus dalam perilaku ‘pacaran dalam tunangan’. Allah dah jamin riskimu juga riski istrimu. Sekali-kali istrimu apalagi anakmu kelak, tidak akan sedikit pun memakan riskimu.
Mereka masing-masing sudah built In bawa riskinya Masing-Masing. Keep ikhtiar saja, insyallah Allah akan mudahkan mu bertemu dengan segala takdir yang sudah dituliskannya padamu.
Alhamdulillah,,
Hari ini aku Sudah punya bisnis sendiri (http://yarobbi.com lengkap dengan lembaga pendidikan, apotek herbal, klinik, dan insyallah ke depan layanan pengobatan gratis bagi umat). Bisnis yang sekaligus upayaku mengambil peran perbaikan bagi umat islam utamanya perbaikan kualitas keilmuan Metode Bekam/Thibbun Nabawi/Kedokteran Islam.Sudah bisa mandiri. Sudah bikin orangtuaku bangga lagi.
Semua semata-mata karena rahmat Allah Subhanahu wata’ala. Tambahkan nikmat-nikmat Mu,dan jadikan aku hamba yang senantiasa memperbanyak syukur padaMu. Demikianlah kisah masa awalku belum punya pekerjaan di semarang. Semoga smakin hari semakin baik, sukses, sehat, dan berkah. Amin. [Aan-2 Januari 2011, At Wisma Cah Ganteng, Kramas, Tembalang].