Sudah jamak dipahami oleh para blogger akan filosofi “content is King Backlink is Queen“. Kata content mengacu pada kualitas mutu dari sebuah artikel itu sendiri, sedangkan backlink secara sederhana didefinisikan sebagai memperbanyak jalur masuk menuju web kita. Makin banyak didiskusikan, makin seru sebab bedahan content is King, Backlink is Queen bisa memberikan banyak inspirasi tambahan bagaimana mengoptimalkan halaman website atau blog kita. Apalagi kalau sudah didiskusikan bersama beliau-beliau yang sudah lebih berpengalaman daripada kita.
content is King Backlink is Queen dipandang prokontra yang ada
Ada dua pernyataan mengenai tema pembicaraan kita hari ini yang saya jadikan pertanyaan-pertanyaan dalam diri saya. Saya pikir keduanya memiliki kekuatan dan persepsi kebaikan masing-masing. Jika keduanya mau eksplorasi lebih maksimal. Dua pernyataan tersebut yakni:
- Beliau-beliau yang mendukung kekuatan konten secara sederhana menyatakan, “Kalau kontennya nggak ada, yang mau dibacklink-i apa?”
- Sedangkan pendukung backlink,”konten nggak perlu banyak-banyak, asal backlink kuat traffic juga akan naik”.
Pada pernyataan #1. Kalau dipikir mendalam, juga ada benarnya. Bagaimanapun dalam mendevelop blog, konten tetap menjadi prioritas utama. Kalau isi kontennya nggak ada, apa yang mau dibacklink-i? lebih kuat pernyataan ini kalau kita mau sedikit saja merenungkan hasil tracker artikel di web kita. Kadang kita tidak menyadari ada artikel dari web kita yang ternyata merajai beberapa query pencarian di google. Padahal bisa jadi kita membahasnya secara biasa-biasa saja serta tidak banyak mengerahkan segenap resourches kita baik buat riset keyword, riset competition, riset cpcnya berapa serta lain sebagainya.
Tiba-tiba sebuah konten/ artikel kita bisa merajai querry pencarian yang ada bahkan tanpa backlink, atau tanpa modifikasi yang selayaknya. Seakan magic saja, si artikel itu bermodalkan content yang saya yakin jelas bermanfaat bisa mencari backlink sendiri, backlink kuat [baca:kepuasan visitor mendapatkan manfaat dari artikel kita] yang bisa jadi tak kalah penting dibandingkan dari kepuasan google bot menyambangi website kita.
Disisi lain,content is King Backlink is Queen Juga membuat kita tidak menutup mata bahwa backlink yang berkualitas jelas amat sangat mendongkrak popularitas web kita di dunia maya. Misalkan kita memiliki sebuah website yang kualitas kontennya sederhana, artikel sedikit, penulisannya kurang SEO friendly, akan tetapi mendapatkan backlink dari situs yang sangat kuat peringkatnya di Google, link kita disana jelas terlihat, dan membuat orang gatal mengklik, sudah bisa dipastikan tetap kehujanan visitor jadinya. Web yang mendapatkan link berkualitas seperti itu jelas beda cerita dengan jasa backlink gratisan yang selama ini tersebar di dunia internet.
Kesimpulan filosofi content is King Backlink is Queen
So, nampaknya penjelasan filosofi agung di dunia blogger itu akan berujung pada perenungan mendalam yang menuntut kita ACTION. Perlu ditelusuri, filosofi content is King, konten yang seperti apa sehingga menjadi King? Backlink is Queen, link seperti apa yang bagaimana agar bisa menjadi Queen? Setuju?