Bener nasehat salah seorang penguasaha saat memberikan paparan keberhasilan bisnisnya. Beliau mengatakan, “Orang yang bekerja di swasta hidupnya paling banyak dua kemungkinan, dia RISENT atau DI PECAT”. Apa pasalnya? dinamika dunia usaha semakin kompetitif dan perusahaan jelas lebih selektif menentukan kepada siapa uangnya akan dibayarkan. Jelas kepada mereka yang benar-benar berharga bagi perusahaannya.
Lebih daripada itu, saya merenungkan apa saja sih sebenarnya Alasan-Alasan Orang Mengajukan Risent, lalu apa pentingnya membahasa ini semua secara lebih khusus dan kaitanya dengan ketika kita melamar pekerjaan yang baru. Berdasar pengalaman saya menjadi rekruitor [orang yang diminta merekrut karyawan] maupun saat dulu masih sering melamar kerja, pertanyaan “mengapa anda risent dari pekerjaan sebelumnya” bisa jadi menjadi pertanyaan kiler yang bisa diajukan. Sebab apa, jawaban dari pertanyaan ini bisa memberikan kontribusi besar bagi pihak yang akan memberi kerja mengenai gimana garis besar gaya kerja calon karyawannya ini.
Cara HRD memahami Alasan Orang Mengajukan Risent di Perusahaan Lama
Sebagai contoh, ada pelamar kerja yang ketika ditanya Alasan Orang Mengajukan Risent dia menjawab, “Saya suka tantangan baru dalam pekerjaan saya”. Wau, ini bagi seorang rekruitor profesional bisa malah menjadi bahan perbincangan yang tajam secara lebih mendalam misalnya:
- Apa yang anda maksud tantangan baru?
- Apakah terus terang diri anda termasuk orang yang mudah bosan?
- Kalau pekerjaan yang anda terima sekarang sudah tidak menantang, apa anda juga akan risent?
- Maksud kriteria pekerjaan yang punya tantangan baru itu seperti apa? dan lain-lain.
Sebab, dari jawaban yang demikian itu salah satunya tersirat bahwa diri pelamar merupakan pribadi yang gampang bosan, gampang tergiur oleh tawaran yang menarik lainnya, tidak punya endurance yang cukup menghadapi pekerjaan yang terkandung tekanan, dan sebagainya. Biasanya, HRD juga memilki jaringan khusus sesama HRD untuk mengklarifikasi kebenaran alasan-alasan anda. So, cermatlah dalam menyampaikan alasan.
Beda Alasan Orang Mengajukan Risent, beda penilaian
Beda cerita misal dijawab, “Saya menginginkan jenjang karir yang lebih baik, karena itu saya harus memilih perusahaan yang lebih tepat”. Sebagai pewawancara misalnya, coba anda rasakan apa yang sebenarnya ada dalam otak kepala calon karyawan saat dia menjawab ini. Ingat, sekalipun ini jawaban standar, sebenarnya sesuai pepatah legendaris “What you say, Say a lot ABOUT YOU“, kira-kira bagaimana?
Tidak kah anda membaca bahwa orang itu memiliki ambisi, kemauan, harapan ke arah yang lebih baik namun semua itu akan bisa teroptimasi dengan pas manakala dia terakomodasi pada perusahaan yang tepat? Ya tentu untuk membuktikan apakah prediksi kita ini match benar dengan keadaan dia yang sebenarnya, kita perlu jeli-jeli mengkoreknya berdasarkan data faktual yang kita dapat dari alat test yang telah dia ‘santap’ dan tersaji psikogramnya di tangan kita.
Alasan Orang Mengajukan Risent
Lalu apa saja alasan seseorang pada umumnya mengajukan risent?
- Pemahaman tentang keseimbangan antara tujuan organisasi dan tujuan individual. Pada penilaian positifnya, biasanya karyawan yang jenis ini, dia punya gagasan-gagasan yang bisa diterapkan dalam banyak hal hanya saja dia alami disharmoni dengan perusahaannya sekarang.
- Pengenalan diri akan pengalaman lapangan yang sudah cukup handal. Logikanya dia bisa gunakan sebagai sarana berbisnis sendiri maupun ke tempat lain yang lebih layak dalam memberikan ‘nilai’ kepada dirinya, tidak selalunya gaji yang lebih besar.Bisa jadi di area baru yang dia mendapatkan penghargaan berupa dukungan pengembangan diri yang lebih fast track.
- Bisa juga karena Ambisi pribadi.
- Kepribadian diri yang terkandung padanya sikap tegas dalam mengambil sikap. Bisa jadi ada sesuatu yang menyebabkannya mampu bertindak atau memberikan keputusan tegas sehingga dia harus risent. Misal ada sebuah contoh surat risent pejabat tinggi IMF yang cukup tegas dalam memberikan pilihan antara karir dan kehidupan pribadinya.
- Kebosanan. bisa karena memang rumusan visi misi hidupnya sendiri belum beres.
- Area lingkungan yang tidak mampu menjadikan dirinya bisa aktualisasi nilai maupun diri secara lebih baik, dan alasan lainnya.
Hanya saja ya tadi itu, Alasan Orang Mengajukan Risent menentukan karir anda pada perusahaan selanjutnya. Semoga bisa menginspirasi anda risent dengan kepala tagak dan bernilai bagi perusahaan lain maupun malah buat bisnis anda sendiri. Heppy risent dan risentlah segera [lalu jadi pengusahanya] :D.