Yu, gini cara merumuskan visi misi hidup| Robert Dilts

::Maximas:: Andai Robert Dilts bertanya, “bagaimana sih merumuskan visi misi hidup kita? Sudah jelas Manusia tercipta di dunia pasti karena suatu alasan”. Mustahil dirinya hadir, hidup, bernapas, dan Allah jadikan dirinya berkembang biak tanpa suatu amanah yang jelas dalam kehidupan. Pasti ada visi, pasti ada misi khusus mengapa Allah lahirkan setiap diri secara unik mengisi ruang hidup ini. Namun, banyak orang tidak tahu apa sebenarnya alasan dirinya dihadirkan di muka bumi secara spesial oleh Allah subhanahu wata’ala.

Gak papa, jangan bersedih, kita bisa mulai merumuskannnya sekarang juga. Ya, visi dan misi hidup Anda.

 

Enam Aspek Step Merumuskan visi Ala Robert Dilts

Robert Dilts berpendapat setidaknya visi dan misi yang baik mencangkup minimal enam aspek. Enam Aspek tersebut dikatanya saling berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain. Apa sih enam rumusan minimal visi dan misi hidup manusia menurut dia?

  1. Spiritual – menjawab pertanyaan “Untuk siapa/apa?” Apa yang kita pikirkan dan lakukan di dalam konteks tertentu, mewakili sebuah tujuan yang lebih tinggi di luar diri kita. Dalam konteks kehidupan sehari-hari, ini bisa berarti Agama atau Kepercayaan. Dalam konteks organisasi, ini berarti visi dan misi organisasi sendiri.
  2. Identitas – menjawab pertanyaan “Siapa saya?” Apa visi dan misi pribadi kita sendiri dalam konteks yang kita emban. Ini erat hubungannya dengan apa yang disebut sebagai jati diri, atau gambaran identitas diri.
  3. Nilai-nilai dan keyakinan – menjawab pertanyaan “Kenapa?” Apa alasan kita memikirkan dan melakukan sesuatu di sebuah konteks. Nilai-nilai adalah apa yang penting dan yang kita cari, sedangkan keyakinan adalah apa yang kita percayai dan yakini atau simpulkan sebagai hubungan sebab-akibat atau berdasarkan peng-inderaan kita terhadap sekitar kita.
  4. Kemampuan – menjawab pertanyaan “Bagaimana?” Apa yang mampu kita lakukan di konteks tertentu. Ini menyangkut kemampuan yang sudah kita tunjukan maupun belum kita gali sepenuhnya. Seperti halnya nilai dan identitas diri, kemampuan adalah hal yang tidak terlihat jelas atau sempurna secara indera.
  5. Perilaku – menjawab pertanyaan “Apa yang dilakukan dan dipikirkan?” Ini adalah bagian yang terinderakan orang lain. Sesuatu yang kita pikirkan dan kita lakukan. Perilaku tidak selalu menunjukkan kemampuan kita sebenarnya, tidak selalu mewakili nilai yang kita emban, dan tidak juga selalu menunjukkan identitas diri kita. Dan perilaku sangat tergantung dari peta realita kita masing-masing.
  6. Lingkungan – menjawab pertanyaan “Di konteks mana?” Sekeliling kita, entah itu di konteks pekerjaan, keluarga, masyarakat, negara, dunia. Kita masing-masing menempatkan diri di sebuah konteks. Dan kelima level lainnya akan menentukan pergerakan dan efektifitas kita di konteks tersebut.

Orang yang mampu menjawab enam rumusan-rumusan di atas secara pasti dan jelas, sama artinya dia sudah tahu bagaimana cara merumuskan visi misi hidup kita. Apalagi bisa merealisasikan hubungan yang harmonis antara elemen satu dengan lainnya, merekalah yang benar-benar menjadi manusia tau perannya hidup di dunia. Cobalah jawab, seterang-terangnya sesuai dengan pemikiran kita pribadi. Wallahu a’lam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.